Kamis, 29 September 2011

mata kuliah keperawatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proses Keperawatan adalah sebuah proses interpersonal dan terapeutic. Tujuan dari keperawatan yaitu untuk mendidik klien dan keluarga serta untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian.

Pengertian Umum tentang Persepsi dan Profesi Keperawatan
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses pengindraan terhadap objek peristiwa atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.

Profesi keperawatan yaitu suatu perihal yang berhubungan dengan pekerjaan dengan tugas keperawatan dan kesehatan yang dimana seseorang tersebut menjalankan suatu.

Profesi keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang pada saat ini semakin berkembang baik dari segi kualitas maupun kualifikasi tenaga. Dari segi kualitas adalah adanya pergeseran sistem pemberian pelayanan keperawatan dari yang bersifat intuition technical oriented menjadi pelayanan keperawatan yang bersifat holistic dan unik kepada sistem klien, yaitu individu, keluarga, kelompok khusus dan komunitas masyarakat dalam tiap tahap tumbuh kembang sepanjang siklus kehidupan dengan pendekatan Nursing Process.
Konsep dasar kepeawatan
Konsep keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ( biologis, psikologis, social dan spiritual ) yang dapat ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit. Degan demikian paradigm dalam konsep keperawatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan adalah keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar. Bentuk usaha keperawatan tersebut berupa antara lain ;
Pertama , bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang tidak memiliki ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui pelayanan keperawatan untuk meningkatkan/memulihkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya khususnya kesehatan fisiologis.
Kedua , bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki ketidakmauan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui pelayanan keperawatan yang bersifat bantuan dialam pemberian motivasi pada klien yang memiliki penurunan dalam kemauan sehingga diharapkan terjadi motivasi yang kuat untuk membangkitkan semangat hidup agar terjadi peningkatan. Pada proses pemenuhan kebutuhan dasar tindakan ini pada umumnya merupakan terapy psikologis dimiliki perwat dalam mengatasi masalah klien.
Ketiga , bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki ketidaktahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ini dapat diberikan melalui pelayanan keperawatan yang bersifat pemberian pengetahuan, yang berupa pendidikan kesehatan ( health education ) yang dapat dilakukan pada individu, keluarga atau masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang rendah dalam tugas perubahan peningkatan kebutuhan dasar

B. Rumusan Masalah
1. Profil Hildegard E. Peplau
2. Teori / Model Konseptual Keperawatan menurut Hildegard E. Peplau
3. .Aplikasi Teorinya dalam Keperawatan

C. Tujuan
Untuk mengetahui konseptual keperawatan menurut Hildegard E. peplau dan penerapannya dalam keperawatan.











BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Hildegard. E. Peplau



Lahir di Reading, Pennsylvania [1909]. Lulus dari program diploma di Pottstown, Pennsylvania pada tahun 1931. Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari Bennington College pada tahun 1943.Peplau meraih gelar MA di keperawatan psikiatri dari Universitas Colombia New York pada 1947. Dan meraih Edd dalam pengembangan kurikulum 1953. Profesor emeritus dari universitas Rutgers. Memulai, program pasca sarjana muda pertama dalam keperawatan. Ditampilkan Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan pada tahun 1952
1968: interpersonal teknik-inti dari keperawatan jiwa. Bekerja sebagai direktur eksekutif dan presiden ANA. Bekerja dengan W.H.O, NIMH dan korps perawat.Meninggal pada tahun 1999Hildegard Peplau lahir September 1, 1909, di Reading, Pa, anak-anak putri kedua imigran Gustav dan Ottylie Peplau, dan salah satu dari enam. Sebagai seorang anak, ia menyaksikan wabah flu menghancurkan tahun 1918, pengalaman pribadi yang sangat dipengaruhi pemahamannya tentang dampak penyakit dan kematian pada keluarga.
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari Sekolah Pottstown, PA, Keperawatan. Dia kemudian bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai perawat untuk perkemahan musim panas New York University yang dipimpin untuk sebuah rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana dalam psikologi interpersonal dalam 1943. Di Bennington dan melalui pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, fasilitas jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich Fromm, Frieda Fromm Reichmann dan Harry Stack Sullivan. Peplau kehidupan-panjang pekerjaan yang berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Terutama Sullivan untuk digunakan dalam praktik keperawatan.

Dari 1943 ke 1945 ia bertugas di Korps Perawat Angkatan Darat dan ditugaskan ke Rumah Sakit Lapangan Stasiun 312th di Inggris, di mana Sekolah Psychiatry Militer Amerika berada. Di sini ia bertemu dan bekerja dengan semua tokoh-tokoh terkemuka di psikiatri Inggris dan Amerika. Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak orang-orang yang sama seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di Amerika Serikat melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional tahun 1946 dan seterusnya.
Peplau diadakan master dan doktor dari Teachers College, Columbia University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institut New York City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas pertama untuk lulusan mahasiswa keperawatan psikiatri di Teachers College. Dr Peplau adalah anggota fakultas dari College of Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau menciptakan tingkat program pascasarjana pertama untuk persiapan spesialis klinis dalam keperawatan jiwa. Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk presentasi nya, pidato, lokakarya dan pelatihan klinis. Peplau giat menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik Jadi Mereka Bisa Menyediakan perawatan benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan kustodian yang lazim di rumah sakit jiwa pada zaman itu. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, ia mengadakan lokakarya musim panas bagi perawat di seluruh Amerika Serikat, terutama di rumah sakit jiwa negara. Dalam seminar ini, dia mengajar konsep interpersonal dan teknik wawancara, serta sebagai individu, keluarga, dan terapi kelompok. Peplau adalah penasihat kepada Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi profesor tamu di universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika Serikat. Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian dalam keperawatan, ia menjabat sebagai konsultan untuk U. S. Surgeon General, U. S. Angkatan Udara, dan Institut Nasional Kesehatan Mental. Dia berpartisipasi dalam banyak kelompok pemerintah pembuatan kebijakan. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University of Leuven di Belgia pada 1975 dan 1976 Di sana ia membantu Menetapkan program pascasarjana keperawatan pertama di Eropa.
B. Model Keperawatan Menurut Peplau

* Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1.pasien
2. perawat
3. masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. proses interpersonal
1. Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.



• Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :
o Mitra kerja
Perawat menghadapi pasien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
• Nara sumber (resources person)
Memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada pasien dalam suasana bersahabat dan akrab.
• Pendidik (teacher)
Merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada pasien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.
• Kepemimpinan (leadership)
Mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin pasien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif pasien.
• Pengasuh pengganti (surrogate)
Membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya pasien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.
• Konselor (consellor)
Meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah pasien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4.Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada pasien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a. Partisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b. Individu mandiri terpisah dari perawat.
c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.


3. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi pasien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi potensi.
Interpersonal teori dan proses keperawatan
Keduanya berurutan dan fokus pada hubungan terapeutik
Kedua menggunakan teknik pemecahan masalah untuk perawat dan pasien untuk berkolaborasi pada, dengan tujuan akhir pertemuan kebutuhan pasien
Kedua observasi menggunakan komunikasi dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat untuk Pengumpulan Data dan analisis terus menerus
• Mungkin tidak menjadi kebutuhan yang dirasakan
Orientasi
• Pengumpulan data yang tidak berkelanjutan
• Merasa Dibutuhkan
• Menentukan kebutuhan
Perawatan diagnosis
Perencanaan
• Saling menetapkan tujuan
Identifikasi
• Saling tergantung penetapan sasaran


Pelaksanaan
• Rencana dimulai menuju pencapaian tujuan bersama.
• Mei dicapai oleh pasien, perawat atau keluarga
Eksploitasi
• Pasien aktif membantu dan mencari pemecahan
Evaluasi
• Berdasarkan perilaku saling diharapkan
• Mei menyebabkan pemutusan dan inisiasi rencana baru
Resolusi
• Terjadi setelah fase lainnya berhasil diselesaikan
• Rujukan untuk pemutusan hubungan kerja
*. Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia
Individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan
Budaya dan adat istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi individu.
3. Kesehatan
Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arah kehidupan yang kreatif, konstruktif, dan produktif.


4. Keperawatan
Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan maturing force dan alat educatif baik perawaat maupun pasien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai resolusi masalah.

C. Aplikasi Teorinya dalam Keperawatan
Implementasi Teori Peplau


Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau



















BAB III
KESIMPULAN

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.

















DAFTAR PUSTAKA

http://elisasiregar.wordpress.com/comments/feed/
http://elisasiregar.wordpress.com/hildegard-peplau-theory/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta ; EGC
Hidayat Azimul A.2011. Pengantar Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.